UNPRI BERSAMA PAKAR AUSTRALIA

Mr. Paul King Beri Penjelasan Tentang Academic Writing Kepada Dosen dan Mahasiswa Unpri

Senin, 02 November 2015 13:55:25 oleh Bayu Angga Wijaya | berita sebelumnya | berita selanjutnya

Pakar dalam bidang penulisan ilmiah Internasional Australia, Mr. Paul King (Grifffith University Queensland Australia) memberikan masukan dan penjelasan tentang penulisan ilmiah (Academic Writing) kepada para dosen dan mahasiswa/i Universitas Prima Indonesia (Unpri). "Ciri utama jurnal bertaraf internasional adalah menggunakan bahasa internasional, “editorial boards”-nya berasal dari berbagai negara atau paling sedikit mempunyai “consulting editor” dan “reviewer dari berbagai negara serta peredaran jurnal sangat luas di berbagai negara", kata Mr. Paul King usai workshop yang diselenggarakan oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Prima Indonesia (FKIP UNPRI) di Aula lantai 5 Rumah Sakit Royal Prima Hospital, Jalan Ayahanda Medan, Jum'at, 17 Oktober 2014.

Acara tersebut dihadiri oleh Rektor Unpri Prof. dr. Djakobus Tarigan, AAI., DAAK, Wakil Rektor II Ermi Girsang, SKM., M.Kes, Dekan FKIP Unpri Drs. Hilman Haidir, Dekan Fakultas Teknologi dan Ilmu Komputer Unpri Abdi Dharma, S Kom, Dekan Fakultas Ekonomi Unpri Cut Fitri Rostina, S.E., M.M., Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Hendry S.E, WD I FKIP Unpri Drs. Petrus Purwanto, M.Pd dan ratusan mahasiswa/i Unpri.

Academic Writing, kata Paul adalah suatu kegiatan atau aktivitas menulis untuk keperluan (menyelesaian) suatu tugas belajar/studi di lembaga pendidikan di mana si penulisnya sedang menempuh pendidikannya. Bentuk tulisan academic writing antara lain paper (esei panjang), paper-works (makalah atau laporan yang perlu dipresentasikan), minithesis (skripsi pendek untuk meraih gelar S-1 atau tingkat diploma), thesis (skripsi panjang untuk meraih gelar di atas S-1). Baik paper, paper-works, minithesis dan thesis, mempunyai metode penulisan yang sama.

Paul menyebutkan, mempublikasikan artikel ilmiah pada jurnal bertaraf internasional mempunyai beberapa manfaat, antara lain artikel ilmiah sebagai hasil kegiatan penelitian kita dapat dibaca oleh para ahli di seluruh dunia.

Paul berharap, agar mahasiswa Unpri tidak takut untuk menulis dalam bahasa Inggris. "Saya melihat mahasiswa/i Unpri cukup pintar menggunakan bahasa Inggris", kata Paul tersenyum sembari mengatakan, karena dari beberapa yang bertanya menggunakan bahasa Inggris yang baik.

Paul menyatakan senang, melihat antusias dari mahasiswa/i Unpri yang mendengarkan paparannya tentang penulisan ilmiah. "Saya sangat tertarik datang ke Unpri ini, karena mahasiswanya mempunyai perhatian serius dengan materi yang saya sampaikan", kata Paul lagi.

Dan Paul berharap, mahasiswa Unpri lebih pintar lagi dalam penulisan ilmiah. "Semoga mahasiswa Unpri ini lulus dengan baik", tandasnya.

Sementara itu, Ketua Pusat Bahasa Unpri, Erikson Saragih, SPd., M.Hum dalam materi yang disampaikannya menyebutkan, penulisan artikel ilmiah dalam jurnal internasional sebenarnya tidak jauh berbeda dengan penulisan artikel ilmiah pada jurnal nasional maupun lokal. Namun, barangkali ada sedikit perbedaan yang perlu disampaikan, salah satu kriteria artikel ilmiah bertaraf internasional adalah bahwa artikel ilmiah tersebut haruslah diminati oleh dunia internasional. Jadi sifatnya universal. Hanya jurnal-jurnal ilmiah pada bidang tertentu saja (bahasa, budaya, dan lainnya) yang dapat memuat tentang artikel ilmiah berskala lokal kedaerahan.

Di Indonesia, para dosen masih disibukkan dengan persoalan-persoalan mendasar. Walaupun mesti diakui, ada perbaikan kesejahteraan dosen, namun masih jauh dibandingkan dengan kolega di negeri jiran (Malaysia).

Dalam hal ini, Saragih mengungkapkan pemerintah melalui Dikti menyediakan hibah penelitian untuk dosen dan mahasiswa.

"Mudah-mudahan melalui workshop ini, mahasiswa Unpri menjadi termotivasi untuk menulis. Sehingga, mahasiswa Unpri dapat menyelesaikan studi tepat waktu,"katanya.

Ditempat terpisah, PD I FKIP Unpri menambahkan, tujuan workshop ini adalah agar dosen dan mahasiswa Unpri memiliki keterampilan untuk menulis, karena penulisan ilmiah ini sudah menjadi tuntutan pada saat ini. Karena itu, pihaknya mendatangkan pakar dari Australia.

Rektor Unpri Prof. dr. Djakobus Tarigan, AAI., DAAK, didampingi Wakil Dekan (WD) I FKIP Unpri Drs. Petrus Purwanto., M.Pd mengulosi Mr. Paul King (Grifffith University Queensland Australia) di Aula Lantai 5 Rumah Sakit Royal Prima Hospital Jalan Ayahanda Medan.


Berita Seputar Keguruan dan Ilmu Pendidikan:

Berita Lain:

Berita Halaman Depan: