FKIP UNPRI Gelar Gebyar Bahasa dan Sastra 2016

'Inovasi Pendidikan dalam Menyongsong Generasi Emas Indonesia'.

Sabtu, 10 Desember 2016 08:09:43 oleh Abednego S. Karo Sekali | berita sebelumnya | berita selanjutnya

MEDAN(Portibi DNP): Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Prima Indonesia (UNPRI) menggelar Acara Gebyar Bahasa dan Sastra 2016, dengan tema 'Inovasi Pendidikan dalam Menyongsong Generasi Emas Indonesia'. "Tema tersebut, merupakan refleksi dari jawaban terhadap tantangan, persoalan, dan harapan masyarakat dalam menyiapkan generasi bangsa yang lebih baik,"kata Dekan FKIP UNPRI Dian Syahfitri kepada wartawan, Sabtu(19/3) di kampus Jalan Sekip Medan. cara Gebyar tersebut dihadiri Praktisi Pendidikan (dosen Universitas Negeri Surakarta) Dr Rohmadi MHum, Drs. Zulkifli Simatupang MPd CET (praktisi pendidikan), Pendiri UNPRI dr I Nyoman Ehrich Lister MKes AIFM, Ketua BPH UNPRI Dr Tommy Leonard SH MKn, Rektor UNPRI Prof dr Jakobus Tarigan, AAI., DAAK, Wakil Rektor I UNPRI Seno Aji SPd.MEng.Prac.

Karena itulah, kata Dian, seluruh elemen bangsa, terutama para pendidikan harus berkolaborasi meningkatkan kompetensi diri, determinasi, dan berinovasi meningkatkan kompetensi diri, determinasi, dan berinovasi agar, bonus demografi memberikan kontribusi bagi negeri, yakni Golden Generation Indonesia 2045.

Selain perlombaan tersebut, katanya, FKIP UNPRI juga, melaksanakan Seminar Nasional dengan pembicara Dr Rohmadi MHum (Dosen Universitas Negeri Surakarta-Praktisi Pendidikan) dan Drs. Zulkifli Simatupang MPd CET. (Praktisi pendidikan).

Dian juga memaparkan, bahwa globalisasi telah menembus batas-batas ruang dan waktu. Dinamika yang demikian cepat di bidang teknologi dan informasi, menuntut tindakan antisipasi dan adaptasi yang cepat. Perkembangan sosial budaya, pengetahuan, dan teknologi katanya, telah membawa kehidupan siswa pada tahapan yang lebih cepat dari usianya. Ibarat tubuh agar tahan terhadap berbagai penyakit haruslah daya imunitasnya ditingkatkan, satu di antara upayanya melalui vaksinasi.

Dalam perspektif sosial kemasyarakatan ada tiga penyakit sosial yang sangat besar dampak negatifnya yaitu kemiskinan, ketidaktahuan, dan keterbelakangan peradaban.
"Bagaimana cara meningkatkan daya tahan (imunitas) sosial agar terhindar dari ketiga penyakit tersebut. Jawabannya adalah pendidikan. Oleh karena itu, pendidikan dapat menjadi vaksin sosial,"katanya.

Selain sebagai vaksin sosial, pendidikan juga merupakan elevator sosial untuk dapat meningkatkan status sosial. Dua hal tersebut yang melatarbelakangi even Gebyar Bahasa dan Sastra 2016.

"Kita memerlukan vaksin dan elevator sosial itu sehingga, terhindar dari ketiga penyakit tersebut dan mampu meningkatkan status sosial sekaligus sebagai wujud nyata,"ucapnya.

Dalam menyongsong generasi emas Indonesia 2045 yang merupakan mile stone 100 tahun NKRI. Tema tersebut merupakan refleksi dari jawaban terhadap tantangan, persoalan, dan harapan masyarakat dalam menyiapkan generasi bangsa yang lebih baik.

Maka, seluruh elemen bangsa, terutama para pendidikan harus berkolaborasi meningkatkan kompetensi diri, determinasi, dan berinovasi meningkatkan kompetensi diri, determinasi, dan berinovasi agar bonus demografi memberikan kontribusi bagi negeri, yakni Golden Generation Indonesia 2045.


Berita Seputar FKIP:

Berita Lain:

Berita Halaman Depan: