MAHASISWA FKIP UNPRI BERPARTISIPASI DALAM KAMPANYE PERDAMAIAN MELALUI KESENIAN

Senin, 28 Oktober 2019 15:37:43 oleh Mesrawati | berita sebelumnya | berita selanjutnya

Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Prima Indonesia (FKIP UNPRI) yang bernaung dalam organisasi Bintang KOMPAK (Komunitas Penulis Anak Kampus) binaan Dani Sukma Agus Setiawan, S.Pd.,M.Pd selaku dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia diundang oleh Duta Damai Sumatera Utara untuk berpartisipasi dalam "Kampanye Perdamaian Melalui Kesenian". Kegiatan tersebut diadakan di lapangan Merdeka, Minggu 27 Oktober 2019.

Kampanye Perdamaian Melalui Kesenian juga diikuti berbagai lembaga pers mahasiswa dan komunitas sastra se-Kota Medan, yaitu LPM Dinamika, LPM Lentera, LPM Suara USU, LPM Neraca, KORSAS Unimed, DIKSI dan Fokus UMSU.

Pada kegiatan ini, Bintang KOMPAK menampilkan dramatisasi puisi Jante Arkidam karya Ajib Rosidi, vokal solo dan rampak puisi komedi.

Selain menggelar pergelaran seni dan sastra, kegiatan tersebut juga dibarengi dengan penggalangan tanda tangan untuk menjadi pelopor perdamaian sebagai upaya mencegah hoaks, ujaran kebencian dan isu perpecahan. Di tengah meriahnya kegiatan, Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajekshah juga menyempatkan diri untuk berkunjung dan mengukir tanda tangannya pada nota kesepakatan perdamaian. Beliau menyambut baik kegiatan yang dilakukan, "Bagus, semoga sukses kegiatannya."

Fajar A.M. Dalimunthe, selaku koordinator Duta Damai Dunia Maya Provinsi Sumatera Utara mengatakan kegiatan ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan, setelah sebelumnya pada tahun 2018. Ia juga menjelaskan pada tahun 2019 ini mengajak lebih banyak komunitas untuk berkolaborasi agar semakin efektif dan efisien dalam mewadahi kreativitas para pemuda untuk menyerukan pentingnya perdamaian.

“Kita berharap kolaborasi ini tidak berhenti sampai di sini, karena kerja sama yang dilakukan selama ini sangat diperlukan dalam menciptakan kampanye perdamaian di kehidupan nyata, kemudian kita bisa mengimplementasikan secara baik dan menarik di dunia maya, khususnya di media sosial, sebagai salah satu konten untuk mencegah hoaks, ujaran kebencian, dan isu perpecahan."

Di tempat terpisah, Dian Syahfitri, S.S.,M.Hum selaku Dekan FKIP UNPRI menyambut positif keterlibatan mahasiswa FKIP UNPRI dalam kegiatan. Beliau juga menegaskan bahwa di tengah maraknya hoaks dan isu perpecahan, mahasiswa harus jadi penangkal dengan beragam cara, salah satunya melalui sastra.

"Sebagai dekan, saya menyambut positif. Kampanye perdamaian memang harus digalakkan, termasuk lewat sastra. Berhubung sastra bisa menjadi jembatan yang menghubungkan akademisi dengan masyarakat. Lewat sastra bisa menangkal hoaks dan isu perpecahan. Mahasiswa selaku bagian dari akademisi berperan penting melakukannya sesuai dengan tuntutan Tri Dharma Perguruan Tinggi."


Berita Seputar Keguruan dan Ilmu Pendidikan:

Berita Lain:

Berita Halaman Depan: