Kembali Undang Hakim Mahkamah Agung, FH UNPRI Selenggarakan Kuliah Umum

Terkait Persiapan SDM Indonesia yang Berintegritas

Kamis, 09 Maret 2023 20:33:20 oleh Muhammad Aditya Kurnia | berita sebelumnya | berita selanjutnya





Fakultas Hukum (FH) UNPRI kembali meneruskan rekam jejak menghadirkan pemateri kuliah umum dari praktisi dan akademisi hukum yang sangat menguasai seluk beluk peradilan di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan terselenggaranya kuliah umum dengan narasumber Prof. Dr. Drs. H. Amran Suadi, S.H., M.Hum.,M.M (Ketua Kamar Agama Mahkamah Agung RI dan Guru Besar Bidang Ilmu Perlindungan Hak Perempuan dan Anak dalam Peradilan Agama Islam)

Kuliah Umum pada hari Jumat, 10 Maret 2023 ini mengambil tema besar "Peranan Pendidikan Ilmu Hukum dalam Mempersiapkan SDM Manusia yang Berintegritas di Era Society 5.0:" Acara berlangsung di Main Hall Kampus Utama UNPRI dan dipandu oleh Rizki, S.H., M.Hum, Sekretaris Prodi Sarjana Ilmu Hukum sebagai Moderator.

Adapun perwakilan jajaran Rektorat dan Direksi yang menghadiri acara adalah Dr. Tommy Leonard, S.H.,M.Kn (Ketua BPH Yayasan Perguruan Tinggi Universitas Prima Indonesia), Penasehat UNPRI Prof. Dr. dr. Farhat, M.Ked (ORL-HNS), Sp. THT-KL (K) FICS, Wakil Rektor IV UNPRI, Dr. dr. Ali Napiah Nasution, M.K.T., M.K.M., Sp.K.K.L.P. DIrektur RS Prima Vision, Muhammad Faris Sp.BS((K), FINSS, Dekan Fakultas Hukum UNPRI, Dr. Elvira Fitriyani Pakpahan, S.HI., M.Hum, Guru Besar Fakultas Hukum UNPRI, Prof. Roswita Sitompul, S.H., M.Hum., Ph.D, perwakilan kaprodi, ketua Lembaga dan kepala Biro, perwakilan Dekan beserta seluruh jajarannya, dan sekitar 250 orang Mahasiswa Fakultas Hukum UNPRI beserta civitas akademika.

Dalam kata sambutannya, Dekan FH UNPRI mengapresiasi kedatangan Hakim Agung Mahkamah Agung ke kampus UNPRI yang telah meluangkan waktu dan bersedia untuk memberikan transformasi ilmu bagi keluarga besar Fakultas Hukum secara khusus dan UNPRI secara umum. Dr. Elvira memaparkan bahwa di usia yang masih sangat muda bagi sebuah fakultas yang berdiri di tahun 2008, Fakultas Hukum telah menorehkan pencapaikan yang luar biasa dengan tersedianya 4 program studi : Sarjana Ilmu Hukum, Magister Hukum, Magister Kenotariatan dan Doktor Hukum. Dekan FH UNPRI turut menyampaikan bahwa UNPRI telah membuka 3 program doktor selain Doktor Hukum yakni Doktor Manajemen dan Doktor Ilmu Kesehatan, dan mendapatkan kepercayaan pemerintah untuk mengelola program studi Spesialis Keluarga Layanan Primer dan Radiologi.

Tema kuliah umum ini, lanjut Dekan FH UNPRI sangatlah tepat mengingat SDM Fakultas Hukum telah memadai dan mumpuni dari jenjang sarjana hingga doktoral. Besar harapan Dr. Elvira agar mahasiswa mampu mendapatkan pembelajaran dari Prof. Dr. Amran Suadi terkait pendidikan hukum yang berintegritas sehignga menambah khasanah keilmuan.

Kegiatan kuliah umum ini rutin dilakukan sebagai penyemangat bagi mahasiswa-mahasiswa fakultas Hukum secara khusus dan civitas akademika UNPRI secara umum



Dalam pemaparannya, Prof. Dr. Amran Suadi yang juga merupakan Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya menegaskan bahwa integritas tidak saja mencakup kepintaran secara intelektual (IQ) semata. Banyak orang yang pintar, pandai tetapi korup, tetapi moralitasnya buruk. Hal tersebut dikarenakan kurangnya kemampuan dalam hal emosional/spiritual intelligence.

"Mahasiswa di era sekarang ini, memasuki revolusi industri 5.0 tidak bisa sekedar Text Book thinking," ujar Ketua Kamar Agama Mahkamah Agung RI tersebut, "Ke depannya, sarjana hukum tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan manual, tetapi harus digital. Mengapa saya katakan digital? Karena sudah 5.0, digital, sudah ada A.I, lama-lama hakim dan lawyer pun bisa diganti oleh robot. Oleh karena itu, sarjana Hukum harus mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas, big data yang luas agar tidak tergantikan oleh robot. Robot/AI tidak mempunyai hati nurani." Intergritas tidak saja IQ tp emosional dan spiritual

Memasuki era revolusi industri 5.0 berbasis teknologi, kehidupan manusia semua serba praktis, Dan hal ini haruslah diantisipasi oleh universitas dan terkhusus Fakultas Hukum UNPRI untuk mempersiapkan lulusannya dengan kompetensi untuk kompetitif dan bersaing.

"Bagi lulusan UNPRI jangan tinggalkan teknologi informasi, contohnya, sekarang sidang tidak harus lagi manual, tetapi bisa klinis sidang dengan teknologi. Oleh karena itu, prodi haruslah menyediakan laboratorium persidangan law court secara elektronik," pesan Prof. Dr. Amran Suadi. Lanjutnya, "Mahasiswa sebelum tamat diperlukan pembelajaran CAT, karena kalau tidak lulus CAT tidak bisa menjadi hakim."

UNPRI merupakan kampus kebanggaan jadi haruslah dapat memastikan ketersediaan SDM berintegritas dalam pengolahan data, tidak hanya sekedar sektor teknis atau hafalan tetapi lebih kepada cara berpikir analisis kritis, SDM yang berintegritas dan berpegang pada nilai-nilai etika moralitas. Dalam kaitannya dengan tridharma Perguruan Tinggi di era 5.0, pendidikan hukum haruslah dapat memanfaatkan aplikasi digitalisasi. Jikalau kita (Pengelola Perguruan Tinggi) tidak cepat mengantisipasi dan beradaptasi, perguruan tinggi akan kehilangan sisi budayanya. Terkesan lebih pragmatis dan mengandalkan argoritma semata dibandingkan perasaan ataupun hati nurani.

"Kalau kita tidak bisa menegakkan keadilan, tidak ada gunanya kita belajar hukum. Hukum itu alat untuk keadilan. Hukum untuk menegakkan keadilan manusia, bukan semata-mata menegakkan hukum. Hukum itu alat, buatan manusia." tegas Prof. Dr. Amran Suadi.

Lalu bagaimana posisi pendidikan hukum di era 5.0? Hakim Agung Mahkamah Agung ini menekankan beberapa aspek, yakni (1) memperbanyak waktu di laboratorium atau peradilan virtual sehingga tidak saja mendengar materi saja (2) sistem magang melalui MoU dengan institusi-institusi seperti peradilan dan kejaksaan (3) menambah mata kuliah bersifat praktis.

Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab oleh para mahasiswa UNPRI yang dengan antusias mengikuti perkuliahan. Adapun beberapa pertanyaan pemantik diskusi antara lain (1) Bagaimana persiapan para sarjana hukum di era 5.0 ini? dan (2) Apakah robot mempunyai hati nurani keadilan ?


Berita Seputar Universitas Prima Indonesia:

Berita Lain:

Berita Halaman Depan: