UNPRI DUKUNG KALDERA DANAU TOBA

Kaldera Toba Menuju Global Geopark Network

Selasa, 03 November 2015 12:12:11 oleh Bayu Angga Wijaya | berita sebelumnya | berita selanjutnya

Universitas Prima Indonesia mendukung kaldera Toba menjadi Global Geopark Network. "Kami mendukung penuh semua program Dr. RE Nainggolan tentang bagaimana Danau Toba bisa menjadi tujuan wisata baik lokal maupun mancanegara", kata Ketua BPH Universitas Prima Indonesia (Unpri) pada Acara Urun Rembuk Sesama Pemerhati Kawasan Kaldera Toba, Kamis(11/12) di ruang Serba Guna Rumah Sakit Royal Prima Lantai 5 Jalan Ayahanda Medan.

Acara tersebut dihadiri Ketua Pembina Universitas Prima Indonesia dr. I Nyoman Ehrich Lister, M.Kes., AIFM., Ketua BPH Unpri Dr. Tommy Leonard, S.H., M.Kn., Direktur Rumah Sakit Royal Prima dr. Deli Theo, S.p. PK., MARS., Pembina RE Foundation Dr. RE Nainggolan, Debi Panjaitan (mewakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut), Pemerhati Danau Toba Edward Simanjuntak,Wakil Rektor I Seno Aji, S.Pd., M.Eng., Prac.,Wakil Rektor II Ermi Girsang, SKM., M.Kes.

Menurut Tommy, program-program Dr. RE Nainggolan untuk memajukan Sumut ini harus mendapat dukungan oleh semua pihak. Apalagi, kalau Danau Toba tersebut nantinya sudah menjadi kawasan GGN, besar peluang Sumut akan maju dan memiliki daya saing, khususnya dimata internasional.

Pada pertemuan itu juga, Dr. RE Nainggolan menunjukan tayangan Kaldera Toba Menuju Global Geopark Network selama lebih kurang sepuluh menit. Dalam tayangan singkat tersebut, tampak semua yang dipaparkan Dr. RE Nainggolan besar kemungkinan dapat terwujud, mengingat banyk mengandung nilai plusnya bagi Sumut sendiri.

Pembina RE Foundation Dr. RE Nainggolan mengatakan kaldera Toba akan menjadi magnit yang luar biasa, jika kaldera toba menjadi Geopark Network (GGN) Unesco UNESCO, maka masyarakat yang ada di sekitarnya akan sejahtera. Karena itu pihaknya terus mendorong pemerintah untuk mengupayakan segala hal yang bisa mendukung kaldera menjadi bagian dari Global Geopark Network UNESCO. Diantaranya, dengan mempercepat pembangunan infrastruktur di kawasan Danau Toba.

"Karena itu saya sangat berharap sekali Kaldera Toba bisa ditetapkan menjadi Geopark Global Network", kata RE Nainggolan. Dikatakan RE Nainggolan, dari informasi yang diterima, pada 1 Desember 2014 usulan tersebut telah disampaikan ke Unesco melalui tim percepatan dan pemerintah pusat melalaui kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Pemprovsu beserta pemkab.

Dengan bergabungnya menjadi anggota GGN Unesco, kata RE Nainggolan, Kaldera Geopark Toba menjadi Destinasi Internasional. Dengan demikian, dari banyaknya kunjungan wisatawan ke daerah itu, akan meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar Danau Toba. Dan, jika Kaldera Danau Toba ditetapkan sebagai bagian GGN, langkah penyelamatan Danau Toba secara menyeluruh akan terjadi. Danau Toba pun akan semakin dikenal dunia, menjadi tempat pengembangan berbagai ilmu.

Dalam hal ini juga kata RE Nainggolan, infrastruktur wilayah sangat berpengaruh untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Infrastruktur merupakan lambang perkembangan pembangunan suatu daerah. Bahkan, infrastruktur memiliki peranan besar dalam meningkatkan perekonomian masyarakat. Karena itu, pemerintah harus memberi perhatian serius terhadap pembangunan jalan, misalnya Jalan Rawa Saring (Tanjung Morawa-Saribudolok-Tongging).

Pembina RE Foundation Dr. RE Nainggolan, didampingi Ketua BPH Unpri Dr. Tommy Leonard, S.H., MKn., Debi Panjaitan (mewakili Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumut) dan Pemerhati Danau Toba Edward Simanjuntak sedang memberikan paparan tentang Kaldera Toba Menuju Global Geopark Network, pada Acara Urun Rembuk Sesama Pemerhati Kawasan Kaldera Toba


Berita Seputar Universitas:

Berita Lain:

Berita Halaman Depan: