FAKULTAS PSIKOLOGI UNPRI GELAR SEMINAR PERAN HIPHOTERAPY DALAM PERSPEKTIF PSIKOLOGI

Tubuh yang Penuh Beban Emosional Akan Sulit Mencapai Tujuan Hidup

Jum'at, 06 November 2015 15:09:01 oleh Bayu Angga Wijaya | berita sebelumnya | berita selanjutnya

Spesialis Patologi Klinis Dr Mian Dameria Pasaribu, SpPK., CCH., mengatakan, tubuh yang penuh dengan beban emosional akan sulit digunakan untuk mencapai dan mewujudkan tujuan-tujuan hidup. Demikian diungkapkan Spesialis Patologi Klinis Dr. Mian Dameria Pasaribu, SpPK., CCH., ketika menjadi narasumber pada Acara Seminar Peran Hiphoterapy Dalam perspektif Psikologi yang digelar Fakultas Psikologi Universitas Prima Indonesia (Unpri), Sabtu (30/5) di Ruang Serbaguna Lantai 5 Rumah Sakit Royal Prima Jalan Ayahanda Medan.

Seminar tersebut dihadiri, Dekan Fakultas Psikologi Unpri Rianda Elvinawanty, S.Psi., MSi., Pembantu Dekan (PD) I Sri Hartini, S.Psi., M.Si., PD II Nurmaizar Nilawati, S.Psi., Ketua Panitia Liana Mailani S.Psi ., MA, serta para mahasiswa Fakultas Psikologi Unpri.

Dr. Mian menagatakan, penting bagi semua manusia yang menginginkan untuk memiliki hidup yang bahagia, melakukan usaha-usaha untuk mengurangi, bahkan menghilangkan tekanan emosional dari tubuh mereka. Sehingga tubuh benar-benar dirasakan nyaman untuk sekedar menjalani aktifitas sehari-hari ataupun untuk mewujudkan impian-impian besar.

Disebutkan Dr. Mian juga, teknologi pikiran menemukan fakta bahwa emosi ada didalam pikiran. Dalam pikiran tidak ada masa lalu dan masa depan. Yang ada hanya masa sekarang.

"Saat mengingat atau memikirkan tentang kejadian masa lalu atau masa depan, kita pasti akan merasakan emosi tertentu. Emosi yang muncul dirasakan saat ini, masa sekarang, bukan masa lalu atau masa depan", kata Dr. Mian dihadapan mahasiswa-mahasiswa Fakultas Psikologi Unpri, yang tampak antusian mendengar paparan yang disampaikan wanita yang berkacamata ini.

Disamping menyampaikan materi, Dr. Mian juga menyampaikan tentang peran Hiphoterapy sembari mempraktekannya dengan salah seorarng mahasiswi. Uniknya lagi, paparan yang disampaikan sesuai itu, dengan kenyataan dan dapat dirasakan serta dilihat langsung hasilnya oleh mahasiswa Unpri.

Kepada peserta seminar, Dr. Mian mengatakan, agar kita mampu dan bisa menjadi pengontrol pikiran yang baik, maka wajiblah mengetahui beberapa hukum pikiran yang mutlak berlaku pada setiap individu, diantaranya pertama pikiran hanya bisa memikirkan satu hal dalam satu saat. Artinya, pikiran, dalam hal ini pikiran sadar, hanya bisa memikirkan satu hal dalam satu saat karena bersifat linier.

Sedangkan pikiran bawah sadar dapat memikirkan beberapa hal sekaligus. Masalah muncul saat pikiran kita dipenuhi dengan bentuk-bentuk pikiran negatif yang mengakibatkan perasaan kita tidak nyaman dan akhirnya memengaruhi kondisi kita.

Kedua, satu bentuk pikiran bila sering dipikirkan akan menjadi semakin kuat.Ini adalah hukum pikiran yang merupakan kelanjutan dari hukum pertama yaitu dalam satu saat pikiran hanya bisa memikirkan satu hal saja. Dengan demikian semakin sering, semakin konsisten kita memikirkan satu hal tertentu semakin besar kapasitas dan energi mental yang kita curahkan pada hal ini. Bentuk pikiran ini semakin lama semakin kuat pengaruhnya terhadap hidup kita. Bentuk pikiran ini menjadi semakin sangat kuat pengaruhnya apabila dilandasi oleh emosi yang intens.

Dan ketiga, kekuatan program pikiran ditentukan oleh intensitas emosi. Program-program pikiran yang memengaruhi hidup kita berada di pikiran bawah sadar. Kekuatan pengaruh yang ditimbulkan oleh program ini ditentukan oleh intensitas emosi yang melekat pada program ini. Semakin tinggi intensitasnya, semakin kuat program ini, semakin kuat pengaruhnta, dan semakin sulit dimodifikasi.

Selain Dr. Mian, hadir juga sebagai narasumber Psikolog Atin Nuryatin, M.Psi., CHt. Menurutnya, peran Hyphoterapi dalam perspektif psikologi sangat penting.

Menurut Atin, Hypnotherapy adalah suatu metode dimana pasien dibimbing untuk melakukan relaksasi, dimana setelah kondisi relaksasi dalam ini tercapai, maka secara alamiah gerbang pikiran bawah sadar sesesorang akan terbuka lebar, sehingga yang bersangkutan cenderung lebih mudah untuk menerima sugesti penyembuhan yang diberikan.

Diungkapkan Atin, kasus yang dapat ditangani dengan Hipnoterapi seperti pasien dengan kasus kecemasan dan fobia adalah yang paling sering mendapatkan hipnoterapi. "Bagi pasien yang mengalami gangguan kecemasan sehingga cemas pula untuk menelan obat, hipnoterapi adalah tindakan yang utama", katanya.

Pada pasien dewasa,katanya, hipnoterapi dapat menghilangkan kebiasaan buruk seperti masturbasi, merokok, judi, insomnia, penyakit kulit, kleptomania, phobia, trauma pskologis (kekerasan, perkosaan), serta dapat mempercepat penyembuhan ketergantungan Narkoba.

Di bidang psikologi belajar, hipnotis dapat diarahkan untuk mengingkatkan konsentrasi, daya ingat, kreatifitas, ataupun kesiapan menghadapi ujian. Sementara di bidang industri, hipnotis bermanfaat untuk meningkatkan mutu SDM sehingga diharapkan mampu menghadapi situasi kompetitif dan efektif dalam menjalani tugas.

Spesialis Patologi Klinis Dr. Mian Dameria Pasaribu, SpPK., CCH dan Psikolog Atin Nuryatin, M.Psi., CHt., foto bersama dengan Pembantu Dekan (PD) I Sri Hartini, S.Psi., M.Si., PD II Nurmaizar Nilawati, S.Psi., Ketua Panitia Liana Mailani, S.Psi., MA., dan para mahasiswa Fakultas Psikologi Unpri usai Seminar Peran Hiphoterapy Dalam perspektif Psikologi.


Berita Seputar Psikologi:

Berita Lain:

Berita Halaman Depan: