FTIK UNPRI Gelar Seminar Nasional II

Peran dan Strategi Civitas Akademika dalam mempersiapkan Kompetensi Lulusan untuk Menjawab Tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Selasa, 03 Januari 2017 11:16:28 oleh Abednego S. Karo Sekali | berita sebelumnya | berita selanjutnya

Untitled Document

Fakultas Teknologi dan Ilmu Kompter (FTIK) Universitas Prima Indonesia (UNPRI menggelar Seminar Nasional II, dengan tema Peran dan Strategi Civitas Akademika dalam mempersiapkan Kompetensi Lulusan untuk Menjawab Tantangan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

Demikian dikatakan Dekan Fakultas Teknologi dan Ilmu Kompter UNPRI Abdi Dharma, M.Kom didampingi Ketua Panitia Mawaddah Harahap, M.Kom, Wakil I Mardi Turnip, M.Kom, Wakil II Ir. Hendrik Siagian, M.Kom, Sekretaris Siti Aisyah, dan bendahara Winda Nia Purba, M.Kom kepada wartawan, Rabu(8/6) di kampus tersebut. "Tujuan dari seminar ini, semata-mata untuk memberikan wawasan dan pengetahuan mengenai MEA, dan memberikan pandangan tentang peran civitas akademika serta menghadapi MEA,"kata Abdi Dharma.

Karena itu, kata Abdi, pihaknya menghadirkan dua pembicara, pertama Direktur LSPTelematika, Bidang Strategi Jasa Konstruksi Lembaga Profesi Jakarta Victor Terinathe, S.E. Kedua, Ketua Umum APTIKOM, Jakarta, Bidang Pandangan Civitas Akademik, Prof. Ir. Zainal Arifin Hasibuan, MLS, Ph.D.

Abdi menuturkan, generasi muda, mahasiswa bahkan lulusan Perguruan Tinggi baik negeri maupun swasta di Indonesia khususnya Kota Medan, mesti terus berlomba-lomba mencari celah dan peluang, untuk terus meraih kesempatan, mengembangkan diri untuk mencapai kesuksesan.

Disebutkan Abdi juga, bahwa kualitas dan kuantitas pekerja Indonesia terus menjadi perhatian, baik dari dalam negeri maupun di negeri tetangga. Hal ini disebabkan persoalan ketenagakerjaan, kemampuan skill dan jiwa enterpreneurship menjadi kata yang menarik semenjak masuknya MEA di Indonesia.

Dalam situasi tersebut, kata Abdi, masing-masing negara berupaya penuh meningkatkan kapasitas sumber daya warga negaranya mengingat saat ini kawasan ASEAN akan terintegrasi secara penuh dengan ekonomi politik, sosial budaya, media dan komunikasi global. Sehingga semua kalangan menaruh tumpuan dan harapan utama pada dunia pendidikan.

"Dalam realitas ini, perlu kesiapan semua pihak termasuk sumber daya manusia dalam peningkatan kualitas pendidikan. Sebagai salah satu kreator utama generasi bangsa, yang harus siap berkompetisi di era global, perguruan tinggi tentu sepatutnya mewaspadai realitas ASEAN Community tersebut secara positif,"ucap Abdi. Diungkapkan Abdi, peningkatan kualitas lulusan adalah pilihan mutlak. Pada taraf ini, standarisasi perguruan tinggi menjadi salah satu pilihan agar sumber daya yang dihasilkan betul-betul tangguh dan berdaya saing.

Pria berkacamata ini menambahkan, tentu yang perlu dilakukan adalah evaluasi menyeluruh dan holistik, dengan pembenahan yang signifikan baik kurikulum, praktik mahasiswa, karya ilmiah dan penelitian mahasiswa dan tenaga pengajar, penambahan referensi, penguasaan teknologi informasi dan komunikasi, penguasaan media atau literasi media, sistem atau proses pendidikan dan pengajaran yang berpusat pada mahasiswa, kreatif memanfaatkan kesempatan dan peluang, ruang dan media aplikasi setiap kreatifitas mahasiswa termasuk tenaga pengajarnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Mawaddah Harahap, M .Kom berharap, seminar nasional ini, dapat memberikan pemahaman dan wawasan mengenai MEA, serta mampu sebagai pijakan bersama dalam mengkaji sejauh mana peran dan strategi apa yang harus dipersiapkan civitas akademika untuk mempersiapkan kompetensi lulusan yang berdaya saing, dan apa saja peluang dan tantangan yang akan dihadapi di era MEA akan didiskusikan dalam seminar ini.


Berita Seputar Fakultas Teknologi dan Ilmu Kompter:

Berita Lain:

Berita Halaman Depan: