Fungsi dan Tugas BI Pasca Pengalihan Pengawasan Bank

Selasa, 03 Januari 2017 09:58:45 oleh Abednego S. Karo Sekali | berita sebelumnya | berita selanjutnya

Fungsi dan Tugas BI Pasca Pengalihan Pengawasan Bank

""

Kepala Kantor Perwakilan BI Wilayah IX Sumut-Aceh Difi Ahmad Johansyah ST MBA memberikan kuliah umum kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Prima Indonesia (UNPRI) tentang fungsi dan tugas bank Indonesia (BI) Pasca Pengalihan Pengawasan Bank.

Kuliah umum tersebut dihadiri Ketua pembina Unpri dr I Nyoman Ehrich Lister M Kcs AIFM. Ketua BPH Unpri Dr. Tommy Leonard SH MKn Penasehat Unpri dr.Sofian Wijaya. MHA, Rektor Unpri Prof. dr. Djakobus Tarigan AAI. DAAK. Wakil Rektor 1 Seno Aji SPd MEng Prac. Dekan FE Unpri Cut Fitri Roshna SE MM. Wakil Dekan FE Unpri Hendry SE MM. Ketua Prodi Manajemen Widya Sari SE MSi. Sekretaris Juli Mehza SE MSi. Ketua Prodi Akuntansi Ivana Nina Esterlin Barus SE Ak.

Difi Ahmad Johansyah yang tampak semangat itu, ternyata mampu membawa mahasiswa FE Unpri, lebih serius mendalami tentang fungsi dan tugas BI Pasca Pengalihan Fungsi Pengawasan Bank. Disela-sela paparannya, Difi menjelaskan sekilas mengenai perjalanan sejarah BI.

BI kata Difi, sebagai Bank sentral dibentuk alas amanat pasal 23 UUD 1945. Dan, negara memililki suatu Bank yang susunan. kedudukan, kewenangan, tanggungjawab serta independensinya diatur dengan undang-undang."Tugas BI ini, sesuai dengan pasal 8 UU No.23 tahun 1999 Tentang Bl merupakan satu kesatuan untuk pencapaian tujuan
BI," kata Difi singkat.

Lanjut Difi, selain mengedarkan uang, BI juga harus menjaga keaslian uang dengan memberantas uang palsu. Rasio temuan uang palsu terus menurun dari sebanyak 20 bilyet/1 juta bilyet (2010) menjadi 7 bilyet/1 juta bilyet.

Dalam hal ini juga, kata Difi, BI terus meningkatkan kualitas uang rupiah, agar tidak mudah dipalsukan."BI juga secara terus-menerus melakukan edukasi dan sosialisasi keaslian uang, agar masyarakat menjadi lebih waspada terhadap uang palsu misalnya melalui iklan 3D,"ucapnya. Difi juga menjelaskan soal kebijakan moneter menjadi ’backbone' dalam mencapai tujuan memelihara kestabilan nilai rupiah. Hal yang dimaksud dengan kestabilan nilai rupiah antara lain adalah kestabilan terhadap harga-harga barang dan jasa yang tercermin pada inflasi.

Menurutnya, inflasi sangat penting, karena mempengaruhi kehidupan masyarakat. "Inflasi akan menurunkan daya beli masyarakat dan meningkatkan kemiskinan. Untuk itu, menurunkan inflasi sama dengan menurunkan kemiskinan, "tandasnya.

Sementara itu, Dekan FE Unpri Cut Fitri Rostina SE MM mengatakan, kuliah umum ini diperuntukan bagi semua mahasiswa/i FE Unpri, dengan tujuan untuk membekali pengetahuan mengenai BI, yang dikaitkan dengan pengalihan fungsi pengawasan Bank. Kuliah umum tersebut diakhiri dengan sesi tanua jawab. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian cenderamata oleh Ketua BPH Unpri Dr. Tommy Leonard SH MKn kepada Difi Ahmad Johansyah ST MBA.


Berita Seputar Fakultas Ekonomi:

Berita Lain:

Berita Halaman Depan: