Mahasiswa UNPRI Rusmita Sari Terpilih Jadi Delegasi Youth Exchange and Conference di Malaysia

Mahasiswa Berprestasi

February 06, 2025 08:57 oleh Elhaiza Gq Situmeang | berita sebelumnya | berita selanjutnya



Medan, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Prima Indonesia (UNPRI), Rusmita Sari, terpilih menjadi Delegasi International Youth Exchange and Conference di Malaysia, 14-19 januari 2025.

Peraih Beasiswa Bobby Nasution dan Universitas Prima Indonesia tahun 2021 ini, yang akrab disapa Mita, menjelaskan inovasi strategi Kolaborasi Pemuda dan Pemerintah Peduli Pendidikan (KP4), berasal dari kesedihannya saat terkendala biaya ketika lolos seleksi IYEC, dan kemudian ia menekuni isu pendidikan zaman sekarang.

“Sebenarnya, strategi KP4 ini pernah menjadi essay terpilih saat mengikuti seleksi FPU 2 DPR-RI, namun perjuangan saya terhenti karena gagal pada seleksi akhir,” jelasnya.

Menurut Mita, ia maju ke ajang konfrensi IYEC bersama tim yang bernama Higher Education, bersama rekannya Estriana Arifah Mahfud (Cirebon), Femi C.E. Pakpahan (Tarutung), Kareena Ayudya Maheswari (Jakarta), Gisthia Shifwa Fatiya (Sumedang), dan Nasywa Az-Zayan Hanani (Purwakarta).

“Sejauh diskusi yang dilakukan bersama tim, akhirnya buah pemikiran saya disepakati akan dibawa dalam ajang konferensi SDGs. Saya tidak berekspektasi terlalu tinggi ternyata inovasi saya membawa keberkahan pada tim hingga dinobatkan sebagai “THE BEST TEAM” pada ajang konferensi internasional itu,” kata Mita.

Mita berujar inovasi diajang internasional ini akan dituangkan melalui karya ilmiah. “Insyaallah inovasi ini akan dituangkan melalui karya ilmiah dan harapannya akan terealisasikan sebagai intervensi kualitas pendidikan pada negeri menuju Indonesia Emas 2045 dan mendukung kesuksesan SDGs 2030 mendatang,” pungkasnya.

Mita menambahkan, ia tidak menceritakan segala keluh kesah yang ia jalani selama ajang IYEC kepada orangtuanya, serta dalam pengajuan sponsorship pendidikan.

“Saya anak pertama, buat saya sakit dalam mencapai mimpi itu biar saya saja yang merasakan. Ibu dan bapak cukup mendoakan dan meridhoi setiap langkah saya,” ucap Mita, sekaligus mengharumkan nama Beasiswa Bobby Nasution dan Universitas Prima Indonesia, Jumat (24/1).

Mita melanjutkan, semoga dirinya dapat menjadi contoh pada generasi muda zaman sekarang agar “tahan banting” untuk mengejar impian.“Saya sadar, saya hidup dengan kemauan, bukan yang serba instan. Harus berusaha untuk mengejar apa yang saya mau.” tuturnya.

Mita mengungkapkan, ia terkendala finansial hingga akhirnya melayangkan permohonan sponsorship pada pihak-pihak yang membidangi pendidikan. Namun ditolak, hingga hampir kehilangan kesempatan menjadi delegasi terpilih.

“Tidak menyangka, dititik akhir perjuangan mencari sponsorship, saya dihubungi dari kalangan pemerintah yang peduli pendidikan, dengan ‘atas nama pribadi’ berhasil mendapatkan sponsorship pendidikan untuk mengikuti IYEC. Kabar itu membuat saya kembali bersemangat dan tumbuh rasa empati pada nasib anak muda yang seperti saya, layaknya berprestasi sebagai wujud kontribusi pada negeri namun terhenti hanya karena finansial”, ujarnya.

Menurutnya, menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain adalah suatu keteguhan hati yang harus diwujudkan, hingga akhirnya ia bersikeras menciptakan inovasi strategi KP4.


Berita Seputar Universitas Prima Indonesia:

Berita Lain:

Berita Halaman Depan: