- 2025-07-12 12:17:14 by Andre Juan Simanjuntak
Raja Kejeruan Metar Bilad Deli Gelar Khitanan Massal Gratis untuk Warga Sebagai Wujud Kepedulian Sosial
Tradisi, Gotong Royong, dan Kasih Sayang dalam Bingkai Khitanan Massal Gratis
Medan, 6 Juli 2025 — Raja Kejeruan Metar Bilad Deli XI, YTAM Tengku Muhammad Fauzi, kembali menggelar kegiatan khitanan massal gratis yang diikuti oleh 200 anak dari keluarga kurang mampu. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari rangkaian Sempena Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 H dan juga bertepatan dengan masa liburan sekolah.
Khitanan massal kali ini menjadi penutup dari empat rangkaian kegiatan serupa yang digelar Kejeruan Metar Bilad Deli di berbagai lokasi, yaitu:
- 28 Juni di MDTA Al-Washliyah Pajak Rambai, Medan Labuhan
- 29 Juni di TK Ar Rahman Islamic School, Jalan Kapten Rahmad Buddin, Medan Marelan
- 5 Juli di Dusun I, Desa Sei Baharu, Kecamatan Hamparan Perak
- 6 Juli di SMP Negeri 1 Labuhan Deli, Deliserdang
Dalam pelaksanaannya, Kejeruan Metar Bilad Deli bekerja sama dengan RSU Royal Prima Marelan dan Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI) yang dipimpin oleh Datok Prof. Ridha Darmajaya. “Kami berbuat untuk masyarakat adat sambil melestarikan adat istiadat Melayu Deli yang sarat nilai kebersamaan dan gotong royong,” ujar Tengku Muhammad Fauzi.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan ini, termasuk tenaga medis, donatur, perangkat desa dan kelurahan, para datok perangkat, datok limpah kurnia, datok timbalan, penghulu, dan seluruh masyarakat.
Yang menarik dari khitanan massal ini adalah pelestarian tradisi “Julang Anak”, yaitu prosesi di mana anak-anak yang akan dikhitan dipanggul di pundak oleh ayah, abang, atau paman mereka sambil diiringi marhaban dan prosesi tepung tawar. Tradisi ini mengandung nilai luhur dan budi pekerti yang tinggi, serta memberikan pengalaman berharga yang tak terlupakan bagi anak-anak.
Bahkan, para datok perangkat yang hadir pun mengenakan busana adat Melayu dan ikut serta memanggul anak-anak yang keluarganya berhalangan hadir. “Tradisi julang anak ini harus terus dilestarikan karena memberikan kesan mendalam, menanamkan nilai moral, serta memperkuat jati diri budaya Melayu,” ungkap Tengku Fauzi.
Sementara itu, Datok Yan Djuna, yang bergelar Datok Setia Nara Seni Diraja Kejeruan Metar Bilad Deli, berharap masyarakat semakin mengenal sejarah dan peran penting lembaga adat di masa kini.
“Kejeruan Metar Bilad Deli sudah ada sejak abad ke-17, dengan wilayah kekuasaan pada masa itu berada di kawasan Mabar. Aksi sosial dan budaya seperti ini harus terus diwariskan kepada generasi penerus Melayu Deli,” tuturnya.
Usai proses khitan, setiap anak mendapatkan bingkisan dan piagam penghargaan, serta berkesempatan mengabadikan momen bahagia mereka di booth foto yang telah disiapkan oleh panitia.
“Insya Allah, Kejeruan Metar Bilad Deli akan terus memberi manfaat bagi umat dan masyarakat adat di Medan dan sekitarnya,” pungkas Tengku Muhammad Fauzi.
Berita seputar "RSU Royal Prima Marelan:"
2025-07-12 12:17:14 by Andre Juan Simanjuntak
Tradisi, Gotong Royong, dan Kasih Sayang dalam Bingkai Khitanan Massal Gratis
Berita Lain
2025-07-12 12:17:14 by Andre Juan Simanjuntak
Tradisi, Gotong Royong, dan Kasih Sayang dalam Bingkai Khitanan Massal Gratis
2025-07-12 12:17:14 by Andre Juan Simanjuntak
Tradisi, Gotong Royong, dan Kasih Sayang dalam Bingkai Khitanan Massal Gratis
2025-07-12 12:17:14 by Andre Juan Simanjuntak
Tradisi, Gotong Royong, dan Kasih Sayang dalam Bingkai Khitanan Massal Gratis
2025-07-12 12:17:14 by Andre Juan Simanjuntak
Tradisi, Gotong Royong, dan Kasih Sayang dalam Bingkai Khitanan Massal Gratis