SBY BERKENAN MENJADI DUTA GEOPARK KALDERA TOBA

Unpri Proaktif Persiapkan Danau Toba Terdaftar Sebagai Anggota GGN UNESCO

Sabtu, 07 November 2015 09:19:47 oleh Bayu Angga Wijaya | berita sebelumnya | berita selanjutnya

Berdasarkan data ilmiah, Danau Toba merupakan kaldera Gunung Toba yang terbentuk akibat letusan supervolcano sekitar 74.000 tahun yang lalu. Letusan tersebut adalah yang terbesar sepanjang sejarah planet bumi dengan Volcanic Eruption Index (VEI) 8 atau sekitar 100 kali letusan Gunung Tambora, sehingga berdampak atas perubahan iklim secara global. Demikian diungkapkan Pembina RE Foundation Dr. RE Nainggolan, M.M., didampingi Ketua BPH Universitas Prima Indonesia Dr. Tommy Leonard, S.H., M.Kn., Jumat(26/6).

RE Nanggolan menyebutkan, suhu atmosfer turun 3-5˚C akibat abu vulkanik yang menutupi hampir separuh permukaan bumi, bahkan deposit lapisan abu vulkanik Gunung Toba ditemukan setebal 15 cm, menutupi benua Asia selatan hingga Afrika timur. Musim dingin berkepanjangan terjadi selama 6-10 tahun dan membunuh sebagian besar populasi manusia, serta mempengaruhi genetika manusia dari sudut pandang teori evolusi. Hingga saat ini masih banyak ahli geologi internasional yang tertarik untuk meneliti danau vulkanik terbesar di dunia tersebut.

Dipaparkan RE Nainggolan juga, Danau Toba tidak hanya menawarkan keindahan alam yang luar bisasa, tapi juga menawarkan berbagai potensi untuk digali dari sisi penelitian/akademik, ekonomi, sosial dan budaya. Sehingga Unpri bersama RE Foundation telah merancang agenda nyata, untuk mensukseskan Danau Toba agar terdaftar di Global Geopark Network (GGN) UNESCO.

"Usaha tersebut juga telah mendapat dukungan dari Mantan Presiden RI ke-6 Dr H Susilo Bambang Yudhoyono yang berkenan menjadi Duta Geopark Kaldera Toba", kata penasehat Unpri ini meyakinkan. Sekaitan dengan ini, kata RE Nanggolan, pihaknya telah memperoleh informasi bahwa tim asesor UNESCO akan mengunjungi Kaldera Toba pada awal Juli 2015.

Harapan tersebut disampaikannya, agar masyarakat Sumatra Utara khususnya sekitaran Danau Toba memberikan dukungan penuh, dan menyambut dengan antusias kedatangan tim asesor UNESCO. "Jika Danau Toba berhasil menjadi GGN UNESCO maka, akan sangat banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat. Manfaat yang pasti adalah Danau Toba akan ramai dikunjungi oleh wisatawan mancanegara dan para peneliti geologi, yang tentunya akan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat disekitar Danau Toba", kata RE nainggolan.

Selain itu, kata RE Nainggolan lagi UNESCO akan mempublikasikan potensi Danau Toba secara luas ke masyarakat internasional, sehingga pada giliran berikutnya akan mendorong konservasi atau perlindungan alam dikawasan itu dan memacu peningkatan pendapatan masyarakat.

Unpri sebagai salah satu universitas swasta paling berkembang di Sumatra Utara, ucap RE Nainggolan, telah terlibat dan proaktif, baik sebelum kunjungan maupun selama kunjungan tim Asesor UNESCO nanti. Dukungan Unpri tersebut berupa kegiatan sosialisasi ke stakeholder terkait, ke masyarakat setempat dan kegiatan lainnya.

Diharapkan nanti pada akhirnya, dukungan penuh dan antusiasme yang ditunjukkan oleh semua pihak dapat meyakinkan tim asesor UNESCO, untuk mengambil keputusan menjadikan Danau Toba sebagai salah satu warisan dunia yang terdaftar di GGN UNESCO.

Foto bersama rapat persiapan UNPRI dan RE Foundation menyambut kunjungan tim asesor UNESCO.

Kunjungan UNPRI dan RE Foundation ke kediaman Mantan Presiden RI ke-6 Bpk. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono dalam rangka persiapan Geopark Kaldera Toba sebagai Global Geopark Network UNESCO


Berita Seputar Universitas:

Berita Lain:

Berita Halaman Depan: