SUMUT DISCUSSION CLUB

Tantangan Paling Besar Apabila Tak Bisa Memanfaatkan Dari Peluang yang Terbuka Oleh MEA 2015

Rabu, 04 November 2015 16:30:54 oleh Bayu Angga Wijaya | berita sebelumnya | berita selanjutnya

Tantangan paling besar apabila tidak bisa memanfaatkan dari peluang yang terbuka oleh Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA 2015. Demikian diungkapkan pengamat ekonomi Polin Pos Pos, PhD., saat menjadi narasumber pembanding pada Acara Sumut Discussion Club (SDC) dengan tema Ketimpangan Pembangunan Daerah Dalam Rangka Kemandirian Ekonomi Menuju Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015, Jumat(17/4) di Ruang Serba Guna Lantai 5 Rumah Sakit Royal Prima Jalan Ayahanda Medan.

"Kita semua prihatin, bahwa dengan pasar bebas nantinya, akan muncul peluang-peluang termasuk juga tantangan-tantangan. Intinya tantangan yang paling besar adalah apakah kita bisa memanfaatkan peluang yang terbuka itu", kata Polin Pos Pos, PhD.,

Talk-Show-SDC yang diselenggarakan Universitas Prima Indonesia dan RE Foundation itu dihadiri Kepala Bappeda Sumut Dr. Arsyad Lubis, M.M., Ketua Pembina Unpri dr. I Nyoman Ehrich Lister, M.Kes., AIFM., Ketua BPH Dr. Tommy Leonard, S.H., M.Kn, Ketua Pembina YP Pangeran Antasari Dr. Heriyanti, S.H., M.Kn, Penasehat Rumah Sakit Royal Prima dr. Sofyan Wijaya, M.H.A., Pembina RE Foundation Dr. RE Nainggolan, M.M., Direktur Rumah Sakit Royal Prima dr. Deli Theo, Sp. PK., MARS., Wakil Rektor I Seno Aji, S.Pd., M.Eng., Prac., Ketua Komisi D DPRD Sumut Mustofawiyah, mewakili Kepala BPS Sumut Ateng Suhartono, Guru Besar FE USU Prof. Bachtiar Sinulingga, Dekan FE UHN Dr. Parulian Simanjuntak, Konsul Kehormatan Polandia Dr. Jonner Napitupulu, Pakar Ekonomi USU Wahyu A Pratono dan pakar ekonomi Unpri Benny RM Nainggolan, S.E., M.Si.

Menurut dosen senior ini juga, kalau tidak bisa menarik manfaat dari peluang terbuka tersebut, itu artinya kita akan dilindas. Sebuah penelitian organisasi kliber internasional mengatakan, Indonesia tidak termasuk dalam dua puluh tahun kebelakang menikmati peluang yang dibuka oleh Masyarakat Ekonomi ASEAN. Justru hanya tiga negara saja yang bisa menikmatinya, yakni Filipina, Laos dan Myanmar.

"Karena itu, bisa saja, Indonesia hanya menjadi penonton di negeri sendiri", tandas Polin Pos Pos dengan tegas. Yang ditakutkan, kata Polin Pos Pos, karena kita tidak mampu bersaing, kita yang tadinya sempat produsen barang,akhirnya akan menjadi agen penjual barang-barang yang datang dari luar negeri. Sehingga, tidak ada lagi proses produksi. Akibatnya, tidak ada lagi para pekerja dan jumlah pengangguran akan bertambah banyak.

Sementara itu, Kepala Bappeda Sumut Dr. Arsyad Lubis, M.M., memaparkan tentang bagaimana nilai PDRB perkapita ADHB denga migas Kabupaten/Kota di Sumut 2010-2012. Serta tentang dampak pertumbuhan ekonomi terhadap rata-rata pengurangan jumlah pengangguran 2008-2012.

Kemudian, Pembina RE Foundation Dr. Nainggolan, M.M., mengatakan, mau atau tidak mau Sumut harus memasuki Masyarakat Ekonomi ASEAN. Karena itu, Sumut harus segera bersiap diri menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Sebab, dampak paling konkrit dari kesepakatan MEA, akan terciptanya pasar bebas dibidang permodalan, barang dan jasa serta tenaga kerja.

Karena itu, melalui Sumut Discussion Club ini akan membantu Sumut untuk maju.Menurut RE Nainggolan, ada beberapa poin diskusi yang sangat penting bisa diambil. Pertama, bagaimana kesiapan infrastruktur di sumut yang dapat memberikan dukungan, sehingga Masyarakat Ekonomi ASEAN itu dapat memberi keuntungan bagi Sumut. Kedua, bagaimana Sumut dapat mengantisipasi tenaga kerja luar yang siap pakai datang ke Sumut.

"Untuk itu, kita harus dapat lebih meningkatkan kemampuan para tenaga kerja kita, agar bila berhadapan dengan tenaga kerja dari luar tidak ketinggalan", katanya.

Disebutkan RE Nainggolan lagi, rendahnya kemampuan sumber daya manusia dalam mengelola pemerintahan dan kinerja daerah sehingga belum optimal peran sebagai penggerak pembangunan ekonomi. Dalam hal ini, faktor kesuksesan yang harus dipersiapkan dalam menghadapi MEA 2015 misalnya melakukan penguatan lembaga pemerintah maupun ekonomi daerah, sebagai motor penggerak efektifitas pengaturan dan efisieni pemanfaatan sumber daya ekonomi di daerah.

Usai Talk-Show-SDC Ketua BPH Dr. Tommy Leonard, S.H., M.Kn., menambahkan, tujuan kegiatan ini untuk memberikan pemahaman dan meningkatkan kesiapan daerah, khususnya daerah Sumut dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

Menurut Doktor muda ini juga, Talk-Show-SDC sebagai wahana diskusi dan tukar pikiran mengenai kondisi daerah dan tantangan-tantangan yang akan dihadapi daerah dalam menyongsong MEA 2015. Karena itulah topik tersebut diangkat menjelang MEA 2015.

Menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN ini, kata Tommy, Unpri sudah menyiapkan dan membekali mahasiswa dengan Bahasa Inggris dan Mandarin bekerjasama dengan berbagai perguruan tinggi seperti dari Taiwan, Inggris dan dari Singapura.

Saat ini pihaknya sudah membentuk lembaga manajemen Unpri, yang fokus terhadap khusus kepada alumni-alumni Unpri sendiri, mulai dari Fakultas Hukum, Teknik, Keperawatan dan lain-lainnya akan disertfikasi dalam menghadapi MEA tersebut.

Hal senada juga disampaikan Wakil Rektor I Unpri Seno Aji, dikatakannya, diskusi seperti ini akan rutin dilakukan untuk membangun Sumut. Topik diskusi yang diangkat bagimana meningkatkan, menyadarkan kesiapan masyarakat Sumut, dan ini dipandang perlu khususnya untuk para tokoh, stake holder, pemerintah, pengusaha dan masyarakat.

Dan, Unpri sebagai lembaga pendidikan tiggi di Sumut punya peran untuk kontribusi secara nyata. Untuk itu, Unpri akan memberikan sumbangan fikiran yang logis, dan diharapkan akan bisa menjadi satu masukan penting bagi pemerintah daerah.

Tampak hadir Kepala Bappeda Sumut Dr. Arsyad Lubis, M.M., Ketua Pembina Unpri dr. I Nyoman Ehrich Lister, M.Kes., AIFM., Ketua BPH Dr. Tommy Leonard, S.H., M.Kn., Ketua Pembina YP Pangeran Antasari Dr. Heriyanti, S.H., M.Kn., Pembina RE Foundation Dr. Nainggolan, M,M., Penasehat Rumah Sakit Royal Prima dr. Sofyan Wijaya, M.H.A., Direktur Rumah Sakit Royal Prima dr. Deli Theo, Sp. PK., MARS., dan Wakil Rektor I Seno Aji, S.Pd., M.Eng., Prac.


Berita Seputar Universitas:

Berita Lain:

Berita Halaman Depan: