FKIP UNPRI Menggelar Kuliah Pakar: Sejarah dan Filosofi Program BIPA

Selasa, 26 November 2024 10:27:32 oleh Elhaiza Gq Situmeang | berita sebelumnya | berita selanjutnya



Medan – FKIP Universitas Prima Indonesia (UNPRI) menggelar Kuliah Pakar “Sejarah dan Filosofi Program BIPA”, Sabtu (23/11/2024) di Lt.19 kampus Utama UNPRI, Jln. Sampul No. 3 Medan, dengan menghadirkan narasumber Prof. Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd.

Menurut Prof. Dr. Liliana Muliastuti, M.Pd., Program BIPA (Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing), telah menjadi jembatan budaya, menyatukan penutur asing dengan kekayaan budaya Indonesia.

“Tujuan utama BIPA adalah agar penutur asing dapat berkomunikasi dengan baik menggunakan bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tertulis. Selain itu, BIPA juga bertujuan untuk memperkenalkan bahasa dan budaya Indonesia kepada penutur asing”, jelasnya.

Dalam kuliah pakar tersebut, dibahas akar sejarah pembentukan program BIPA, filosofi yang mendasari metode pengajaran BIPA, dan dampaknya terhadap diplomasi budaya dan globalisasi.

Lebih lanjut dijelaskannya, bahwa internasionalisasi Bahasa Indonesia harus didukung berbagai faktor. Faktor tersebut dapat dikategorikan atas faktor pengajaran dan non-pengajaran. Salah satu faktor non-pengajaran yang harus segera digarap, yaitu faktor kebijakan pendukung “gelombang Indonesia”. Gelombang Indonesia dapat diusahakan melalui penduniaan budaya Indonesia oleh semua pihak (masyarakat dan pemerintah).

Dekan FKIP UNPRI, Dekan FKIP, Dr. Dian Syahfitri, S.S., M.Hum, dalam sambutannya mengatakan bahwa BIPA bukan sekadar program pengajaran bahasa. Di dalamnya terkandung misi budaya, diplomasi, dan pengenalan jati diri Bangsa Indonesia kepada dunia. Melalui BIPA, Bahasa Indonesia menjadi jembatan yang menghubungkan kita dengan masyarakat internasional, memperkenalkan keindahan, keunikan, serta nilai-nilai luhur bangsa.

“Tema yang kita angkat hari ini, Sejarah dan Filosofi Program BIPA, adalah tema yang sangat penting untuk kita pahami bersama. Dengan mempelajari sejarahnya, kita dapat menelusuri jejak langkah program ini, mulai dari inisiatif awalnya hingga menjadi bagian tak terpisahkan dari strategi diplomasi budaya Indonesia. Melalui filosofi yang melandasinya, kita dapat memahami nilai-nilai yang terkandung dalam setiap pengajaran: dari menghargai keberagaman hingga membangun rasa persaudaraan lintas budaya”, tegasnya.

Dekan FKIP UNPRI berharap kuliah pakar tersebut mampu memperluas wawasan seluruh peserta, terutama mahasiswa, yang mungkin akan terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam pengembangan BIPA ke depannya.

“Melalui sesi ini, mari kita jadikan program BIPA sebagai sarana untuk semakin mempererat hubungan Bangsa Indonesia dengan dunia internasional, sekaligus sebagai upaya menjaga eksistensi Bahasa Indonesia di tengah arus globalisasi”, jelasnya.



Salah seorang peserta mengatakan sangat beruntung dapat mengikuti kuliah ini, karena tidak hanya mendapatkan ilmu baru, tetapi juga terinspirasi untuk lebih berkontribusi dalam memajukan program ini, baik sebagai mahasiswa, pengajar, ataupun pendukung BIPA di masa depan.

Selanjutnya dia berharap semua pihak, terutama generasi muda, semakin menyadari betapa pentingnya menjaga dan mempromosikan Bahasa Indonesia sebagai bagian dari identitas bangsa. Program BIPA bukan hanya tentang bahasa, tetapi juga tentang memperkenalkan budaya dan nilai luhur Indonesia kepada dunia.

Untuk itu peserta kuliah pakar tersebut juga berharap lebih banyak mahasiswa, dosen, dan institusi yang terlibat aktif dalam mendukung program ini. Baik melalui penelitian, pengajaran, maupun upaya memperluas jaringan BIPA ke berbagai negara, sehingga program ini semakin berkembang dan dikenal luas.

“Dengan memahami filosofi BIPA, semoga kita mampu menyesuaikan program ini dengan dinamika global tanpa kehilangan nilai-nilai yang menjadi dasarnya. Harapannya, bahasa Indonesia tidak hanya menjadi alat komunikasi, tetapi juga menjadi pintu masuk untuk membangun dialog lintas budaya yang saling menghormati”, tuturnya.

Kuliah pakar tersebut dihadiri 80 orang peserta jumlah peserta, antara lain Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Sarjana Pendidikan Bahasa Inggris dan Magister Pendidikan Bahasa Indonesia.




Berita Seputar FKIP:

Berita Lain:

Berita Halaman Depan: