Tim PKM Dosen

Sosialisasikan Pembuatan Pupuk Organik Padat dan Cair Gunakan Komposter Untuk Ibu PKK

Selasa, 31 Oktober 2023 08:19:24 oleh Muhammad Aditya Kurnia | berita sebelumnya | berita selanjutnya



Tim dosen dari Universitas Quality dan Universitas Prima Indonesia (UNPRI) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dalam upaya membangun kesadaran masyarakat untuk peduli lingkungan. Hal dasar yang dapat dilakukan adalah dengan membuang sampah pada tempatnya serta memilah sampah (limbah) organik untuk dapat diolah kembali menjadi bahan berguna dan juga pupuk kompos.

Sampah organik adalah salah satu isu penting dalam upaya melestarikan lingkungan dan mengurangi dampak negatif perubahan iklim. Di seluruh dunia, penghasilan sampah organik semakin meningkat seiring pertumbuhan populasi dan urbanisasi.

Untuk itu, diperlukan tindakan konkret untuk mengurangi dampak lingkungan yang dihasilkan dari sampah organik. Salah satu pendekatan yang efektif adalah melibatkan komunitas lokal dalam pengelolaan sampah organik. Di Desa Perumnas Simalingkar, Kecamatan Pancur Batu, upaya ini telah diwujudkan melalui program pemberdayaan ibu-ibu PKK sadar lingkungan. Program pemberdayaan ibu-ibu PKK sadar lingkungan adalah inisiatif yang bertujuan untuk mengedukasi dan melibatkan ibu-ibu PKK dalam upaya pengurangan sampah organik dan peningkatan nilai tambahnya. Program ini merupakan kolaborasi antara Universitas Quality dan Universitas Prima Indonesia, dengan dukungan dari dosen-dosen berkualifikasi dan dibantu juga oleh mahasiswa Prodi Agroteknologi Universitas Quality.

Para ibu PKK memiliki peran penting dalam pengelolaan rumah tangga, termasuk pengelolaan sampah. Mereka bisa menjadi agen perubahan dalam praktik-praktik yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Program ini bertujuan untuk memberdayakan ibu-ibu PKK dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengelola sampah organik dengan benar dan mengubahnya menjadi sumber nilai tambah bagi komunitas mereka. Program pemberdayaan ibu-ibu PKK sadar lingkungan melibatkan serangkaian langkah yang melibatkan komunitas secara aktif.

Langkah pertama adalah memberikan pelatihan dan edukasi kepada ibu-ibu PKK. Dosen dari Universitas Quality, Robert Sinaga, S.TP, MSi, dan Ir. Riduan Sembiring, M.MA, bersama dengan dosen dari Universitas Prima Indonesia, Melfrianti Romauli Purba, SP, M.M, dibantu oleh tim dosen memberikan pengetahuan dasar tentang pengelolaan sampah organik, komposisi sampah organik, dan teknik-teknik pengomposan, serta mahasiswa Prodi Agroteknologi juga terlibat dalam memberikan pelatihan ini.

Robert Sinaga STP MSi didampingi Ir. Riduan Sembiring MMA dan Melfrianti Romauli Purba, SP, MM mengatakan setelah mendapatkan pengetahuan yang cukup, ibu PKK mulai mengumpulkan sampah organik di rumah masing-masing.“Mereka menggunakan wadah khusus untuk sampah organik agar terpisah dari sampah lainnya. Hal ini merupakan langkah awal untuk mengurangi pencampuran sampah organik dengan sampah non-organik,” katanya.

Dikatakan, para ibu PKK diajarkan tentang teknik pengomposan. “Mereka memahami pentingnya pengomposan dalam mengubah sampah organik menjadi kompos yang berguna sebagai pupuk organik untuk pertanian. Dosen dan mahasiswa membantu dalam mendirikan sistem pengomposan di desa tersebut,” terangnya. Diakui, program ini tidak hanya memberikan pelatihan awal, tetapi juga melibatkan pendampingan dan monitoring berkelanjutan. Dosen dan mahasiswa melakukan kunjungan rutin ke Desa Perumnas Simalingkar untuk membantu dan memastikan bahwa praktik-praktik pengelolaan sampah organik berjalan dengan baik.

“Selain mengurangi sampah organik, program ini juga mendorong ibu-ibu PKK untuk mengembangkan produk-produk bernilai tambah dari kompos yang dihasilkan. Ini bisa termasuk pupuk kompos yang dijual atau digunakan untuk meningkatkan produktivitas aktivitas berkebun di rumah maupun pertanian lokal,” katanya lagi.

Hasil dan Dampak

Dijelaskan, program pemberdayaan para ibu PKK sadar lingkungan telah memberikan hasil positif yang signifikan. Di antaranya, pengurangan sampah organik. “Sejak program ini dimulai, terjadi pengurangan yang signifikan dalam jumlah sampah organik yang masuk ke tempat pembuangan sampah. Hal ini berdampak positif pada lingkungan lokal dan mengurangi biaya pengelolaan sampah,” tegasnya. Peningkatan pemahaman lingkungan. Ibu-ibu PKK yang telah dilibatkan dalam program ini memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya pengelolaan sampah organik dan dampaknya pada lingkungan. “Mereka juga telah menjadi duta lingkungan dalam komunitas mereka,” ujarnya.

Lalu, peningkatan kesejahteraan ekonomi. Dengan mengembangkan produk-produk bernilai tambah dari kompos, ibu-ibu PKK telah mengalami peningkatan dalam kesejahteraan ekonomi mereka. Mereka memiliki peluang untuk mendapatkan pendapatan tambahan dari penjualan produk-produk ini.Terakhir, peningkatan kerja sama komunitas. Program ini telah memperkuat kerja sama dan solidaritas dalam komunitas. Ibu-ibu PKK bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama, yaitu pengelolaan sampah yang lebih baik.

Program pemberdayaan ibu-ibu PKK sadar lingkungan di Desa Perumnas Simalingkar, Kecamatan Pancur Batu, adalah contoh nyata tentang bagaimana komunitas lokal dapat berperan aktif dalam pengelolaan sampah organik dan lingkungan. Melalui edukasi, pelatihan, dan pendampingan, ibu-ibu PKK telah mampu mengurangi sampah organik, meningkatkan pemahaman lingkungan, dan pada tahapan berikutnya diharapkan meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.

“Program ini adalah langkah yang positif menuju pengelolaan sampah yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan. Semoga inisiatif serupa dapat diadopsi di komunitas-komunitas lain untuk menyadarkan lebih banyak komunitas masyarakat yang peduli pada lingkungan,” tutupnya.


Berita Seputar Universitas Prima Indonesia:

Berita Lain:

Berita Halaman Depan: